December 18, 2017

Lanjutan: Me n DDV x Jakmar 2017 (part 2)

Soo,

Dipostingan sebelumnya saya memposting tulisan yang berjudul Me n DDV x Jakmar 2017, ceritanya sok2an ikutan sayembara DDV, hahaha, kalau beruntung Alhamdulillah kalau enggak ya yaudah, emang niat awalnya cuma iseng sekalian ngisi blog yg ud lama dianggurin.

However, unfortunately, a few more days, gue dapet notif like this in  my cellphone

somehow I feels like? haha, omg, really? gue bahkan gak notice n gatau, gak ngeh, gak merhatiin grup (jd kayanya ud diumumin di grup ddv, tp guenya gak muncul2 - maklum anaknya jarang buka grup - hehe)

Alhamdulillah yaa, tulisan iseng yg dibuat H-3 jam deadline terpilih jd cerita pilihan. And this is what I got from DDV

Hihi, Alhamdulillah
Sebenernya bukan tentang dapet apa or apanya sii,
The most important thing for me personally is tulisan gue-nya
Senneg aja rasanya ketika tulisan yg kamu buat bisa bermanfaat dan menginspirasi
It's like you painted a masterpice but using only black and white ink to drive a person's emotion

Semoga kedepannya semakin banyak lagi tulisan dan karya - karya yang bisa menginspirasi sesama. Bukan hanya dari saya, tapi dari kita semua, unttuk sesama.


Jakarta
17/12/2017

November 23, 2017

Karena Jatuh untuk yang ke-2 kalinya ditempat yang sama itu Tidak Mengapa

Tepat di bulan yang sama satu tahun yang lalu,
Saya mengalami kecelakaan lalu lintas dan sempat dilarikan ke IGD

3 minggu berlalu
Dan saya mengalami kecelakaan lalu lintas (lagi) dengan penyebab yang kurang lebih sama. Bedanya hanya saat ini posisi sy sebagai penumpang

Panik? Jelas
Tapi apakah sy memilih utk menyerah? Tentu tidak
Buktinya saat ini saya sehat baik-baik saja dan berlalu lalang dijalan raya laiknya tidak pernah terjadi apa2. Hehe

Intinya jatuh ditempat yang sama dengan penyebab yang kurang lebih sama untuk yang ke 2 kalinya itu tidak apa2

Hal terpenting adalah bagaimana dan semau apa kalian untuk kembali bangkit dari keterpurukan/kecelakaan yang sama itu.


Kalau saat itu saya menyerah, mungkin saat ini saya tidak akan berani – berani lagi berlalu lalang di jalan raya karena terlampau trauma.


Jakarta, 23/11/2017
21.21

November 01, 2017

Me and DDV x Jakmar 2017



It was  (of course) tiring and draining both your time and energy, but it also (at the same time and in the same hand) had lot fun.

Terlalu banyak rasanya jika harus menceritakan seluruhnya, tetapi yang jelas saya sangat bersyukur diberikan kesempatan untuk bisa ikut terlibat dalam event ini. Salah satu event besar jakarta yg (ternyata) cukup memikat animo masyarakat banyak tetapi for the first time and in the very beginning I really had no idea what kind of event is it actually (wkwkwk, pardon me). Spesial thanks to my beloved kak Lita Ashliyah and kak Liya selviani yang udah ngajakin saya ikut event ini.

Kenapa saya sangat bersyukur bisa mengikuti acara ini? Apasih? Ada apa di DDV x Jakmar? Emang kamu dapet apa disitu? Well, I dont know but, at least ada tiga hal yang saya dapatkan setelah berakhirnya DDV x Jakmar 2017 ini.

First, acara ini sangat membuka mata dan wawasan saya. Seperti yang telah saya sebutkan sebelumnya diatas, diparagaraf pertama. I really2 had no idea about this event at all. Saya hanya tau ini acara lari marathon, that’s it. However, as times goes by saya baru tau bahwa Jakmar is actually one of the biggest (and pretigious) event yang memang diselenggerakan setiap tahunnya. Acara ini diikuti oleh ribuan orang and it was berbayar dan ini adalah bagian paling mencengangkan, setidaknya untuk saya: karena bagi saya, disuruh berlari 10km dan dibayar saja rasanya saya harus berpikir dua kali sebelum menyetujuinya. Namun disini semua orang dengan senang hati membayar dengan nominal yang menurut saya cukup fantastis untuk berlari sekian km. Tidak hanya itu, jika kalian memantau instagramnya, maka akan lebih banyak hal mencengangkan lagi dimana ternyata tiket tersebut menjadi bahan rebutan peserta – peserta lainnya yg kehabisan. Amazing, isn’t it? Disini saya belajar bahwa, ternyata, diluar sana ada banyak hal – hal menakjubkan yang sebelumya tidak pernah terpikirkan loh oleh kita. Oleh saya.

Kedua, disini saya benar – benar belajar bahwa dalam satu tim, setiap individu/bagian bisa diibaratkan sebuah puzzle. Satu bagian saja hilang, tidak sempurnalah puzzle tersebut. Dan tidak hanya itu, setiap puzzle mempunyai fungsi yang sama pentingnya. Tidak ada satu potongan puzzle yang lebih superior dari potongan lainnya. Contohnya saja, saya sempat agak sedikit menyesal kenapa tidak memilih divisi fruit station, mereka kan enak, kerjanya hanya memberikan buah. No, of course not. Divisi fruit station-pun sebelum meberikan buah wajib harus mengupas buah – buah tersebut dan memotong-motongnya, dan ketika saya lihat ada setidaknya satu container truk khusus hanya untuk buah pisang. Ya, satu kontainer (pun itu baru yang saya lihat, belum yang lainnya, yg mungkin tidak terlihat oleh saya). Atau kemudian divisi lainnya: pemberian medali misal. Enak ya mereka tugasnya hanya memberikan medali. No, ternyata tidak, tidak hanya itu, mereka memberikan medali kepada ribuan orang (seluruh pelari) which mean merekapun harus siap sedia berjaga hingga semua pelari mencapai garis finish. Dan untuk ukuran marathon 42km, menunggu pelari menyelesaikan race sepanjang itu bukanlah waktu yang singkat. Sama halnya dengan divisi-divisi lainnya. Setiap divisi memilik sisi enak dan tidaknya. Satu hal yang mungkin nampak sangat enak sekali, namun disisi lainnya sesungguhnya memiliki perjuangan – perjuangan serupa (yang juga tidak mudah) untuk mencapainya. Everyone here is equal.

Last but not least, disini saya sangat bersyukur dan senang sekali karena hari minggu 29 oktober 2017 saya telah dimanfaatkan dengan sebaik – baiknya. Tidak hanya saya sia2kan untuk bersenang – senang atau sekedar leyeh – leyeh dirumah, tetapi disini saya berhasil memberikan kontribusi nyata sebagai salah satu volunteer DDV. Sebagai pemuda, belum banyak mungkin yang dapat saya berikan kepada sesama, kepada khalayak ramai. Tetapi melalui DDV x Jakmar ini, setidaknya, kami, saya dan para pemuda lainnya yang belum memiliki apa-apa, difasilitasi untuk meluangkan dan ataupun memberikan sedikit waktu dan tenaga yang kami miliki untuk dimanfaatkan dijalan kebaikkan. Karena, mengutip sebuah pernyataan yang pernah saya dengar bahwa berbagi tidak melulu hanya sekedar materi, tetapi berbagilah dari hal kecil apa saja yang sudah kamu miliki: bisa berupa waktu, tenaga, pikiran, dan apapun lainnya yang kamu miliki saat ini. Dan memalui event DDV x Jakmar ini, kami pemuda – pemudi sudah berhasil memberikan sedikit kontribusi waktu dan tenaga kami untuk event Jakmar 2017 yang diselenggearakan di Jakarta dengan monas sebagi Race Centralnya.

Semoga kedepannya DDV akan tetap dapat dan bisa memfasilitasi kami para pemuda yang ingin sekali melakukan kontribusi nyata melalui hal – hal kecil sederhana yang kami miliki. Karena mengutip penyataan Rasullalah Muhammad SAW bahwa the best amongst you are those who brings greatest benefits to many others (sebaik – baik manusia adalah yang bermanfaat kepada sesama).

So yes, at the end, acara ini memang cukup sangat melelahkan. Bagaimana tidak, kita semua diwajibkan kumpul pk 01.00 am dini hari di monas untuk briefing dan mempersiapkan semuanya. Tetapi dibalik semua itu, ada banyak hal – hal seru, menyenangkan, lucu, dan menggemaskan yang rasanya tidak akan cukup jika hanya dituliskan disini. Tiga yang saya sebutkan diatas hanya sebgaian kecil saja yang saya alami. Saya rasa kalian harus mencoba dan mengalaminya sendiri untuk merasakan semuanya, semua sensasinya. The thrill of being a volunteer is seriously undescribeable. Try to be a volunteer at least once, and I’m pretty sure that your gonna be soon addicted! Hehe, no, just kidding. Tetapi tentang rasa yang takkan bisa diungkapkan ketika kalian menjadi volunteer, it’s 100% true. Tentang betapa senangnya kalian melihat senyum mereka (yang kalian tau bahwa kalian lah penyebabnya), tentang bertemu orang – orang baru yang memiliki satu tujuan visi misi yang sama untuk membantu sesama, dan tentang cerita canda tawa lainnya yang hanya akan kalian temukan dalam kegian volunteerism. #VolunteerIsMe #1Hari1kebaikan #DDVxJakmar #sayembaracerita


Indah Maryati

Jakarta, 01/11/2017

May 15, 2017

Doc Me and Medicine

Sy adalah tipe orang yg sangat enggak suka sama yg namanya obat. Paling gak suka sama obat apalagi disuruh minum obat. Aduh. Jangan harap

Kalau gak yang namanya sangat sangat kepepet dan terpaksa. Gak deh. Makasih.

Terakhir sy minum obat itu kalau gak salah november/desember tahun lalu (skrg mei btw). Pun itu karena sy mengalami luka kecelakaan yg cukup perah - operasi ringan - masuk orthopedi n beliau menyarankan sy untuk minum obat X (lupa namanya apa) karena kebetulan waktu itu sy posisinya sedang ambil data dan akan parah banget kalao gak sembuh sembuh gimana penelitian gue. Berakhirlah gue takluk sama obat X itu dan satu obat lagi (asmef you know) tp yaa masi Alhamdulillah lah ini pak dokter spesialis kasi obatnya cuma 2 macam. Dan sy berhasil bertahan minum utk 3 hari. Sisanya. Hahaha. Bhay

Se gak suka itu gue sama obat? Iya Kenapa? Karena obat itu pahit. Capek gue. Udah sakit dijejelin yg pahit. Mbok yaa nek ada orang sakit ki dikasine obat sing enak/manis. Wkwkw. Yakin gue. Andai obat itu gak pahit pasti gue gak akan se gak suka itu. Trust me 😅

Next. Bulan ini. Gue berhasil ditaklukkan lagi ama obat. Heoul. Banyak pulak ini obatnya. Hiks. Apacoba? Karena apa? Karena masalah sepele gils.

Jd 2 pekan yg lalu gue sakit batuk pilek yg cukup parah. Sampe gak ada suaranya. Sampai saat batuk dahak gue sempet ada darahnya gitu. Oke. Gue ke dokter. But you know, bu dok bilang it's ok, asal darahnya gak banyak, ini ms tergolong sakit rumahan biasa lah l. Terus gue mau direseppin obat,

sontak gue bilang: Dokter, kalau gak minum obat bisa gak? Gausah dikasi obat karena gak akan sy minum (jujur. Pernah dr sini juga, dikasi obat banyak n mahal ujung2nya gak gue minum, waktu itu lupa sakit apa, kalo gak salah pas hB turun, drpada skrg terulang lagi ya kan)

Dok: oh kamu gamau minum obat?
Me: iya

Dok: gpp sih sebenernya, karena kalau sakit seperti ini (batuk pilek demam) tubuh punya mekanisme sendiri untuk menyembuhkannya. Apalagi biasanya disebabkan sama virus kan. Jd kalau kamu makan sehat n teratur, istirahat yg berkualitas serta cukup, sama sesekali olahraga sih gpp. Dalam seminggu Insha Allah ud akan reda. Tp kalau sekiranya emang mengganggu aktivitas n butuh segera sih ya lebih baik minum obat, buat percepatan
Me: gak dok. Gausah. Sy minum vit C aja (gue emang suka kadang minum this one vit. Gak pahit cui, wkwk)
Dok: yasudah. Gpp. Gak sy resepkan. Vit C nya lanjut diminum ya. Sama istirahat yg cukup. Banyakin minum air putih. Sama hindari makanan pedes n berlemak dulu.

Oke. Sip. 1 minggu masi gak bisa ngoming. 2 minggu baikkan. Minggu ketigaa tiba tibaa cuii. Tiba tiba gue tepar demam. Dan keesokann harinya batuk, pilek, lagii. Buahahha.

Gak. Gue sih gak nyalahin siapa siapa. Emang kondisi gue aja mungkin yg saat itu kurang vit. Tp yg jadi masalah, ada banyak aktivitas yg menuntut gue utk hadir. Dengan kondisi spt ini, gabisa dong. I need a lil more rest. Akhirnya gue ke dokter (lagi) tapi kali ini beda, bukan dokter yg biasa, yaudalah. Intinya, gue cuma butuh surat ket sakit buat istirahat.

As usual. Cerita ini itu. Dikasi surat sakit+obat. And I just like. Sudah keluar sy masuk lagi. Mau ngembaliin aja obatnya, soal gak akan sy minum juga. Mommy deng yg bilang kedalem. I just wait there.

And you knoww pak dok bilang apa: Gak bisa. Harus diminum obatnya kalau mau sembuh. Kalau gak mau minum obat gausah sakit.

And I just like: what -_- dih apabanget sih. Orang dibalikin biar gak rugi. Gpp. Ud dibayar juga. Di rumah gak gue minum soalnya, sayang aja takut expired. Kalo dibalikkin kesini kan bisa dimanfaati buat yg lain. Uangnya mah gausah dibalikin. Emang gpp. Gue cuma gamau aja obatnya. Malah ditolak mentah2. Like what. Malah pake ngomong gitu segala pulak.

And my mom: iya tuh dek. Udah diminum aja obatnya. Ornag udah malah diomongin sama dokternya kalo mau sembuh diminum obatnya. Omongan itu doa

Me: -_-

Dan akhirnya, saya, dengan sangat terpaksa, meminum semua obat yg suda diberikannya. Banyak lagi ada 7. Hellow. Yaudhalhaa yaa. At least permintaan/persyaratannya ud terpenuhi (kalau mau sembuh diminum obatnya) pak dok gak bilang harus dihabiskan kan yee 😜

Kita lihat saja. Mampu bertahan brp lama ini gue minum obat ini.

Dr pertama dikasih baru keminum 2x. Wkwkw. Itupun dalam sehari gue cuma minum 1x. Padahal resepnya ada yg 2x1 hari ada yg 3x1hari. Whateverlah. Yg penting kan, kata pak dokternya, kalau mau sembuh diminum obatnya. Gak bialng harus dihabisin. Gak bilang harus sesuai resep. Ahahha. Syalalala~

Doakan sy semoga lekas sembuh dan sehat selalu sehingga gak perlu battle battle lagi buat bertemu kepahitan kepahitan hobat. Mohon maaf hidup pun terkadang suda cukup pahit. Apalah daya kalau harus mudti ditamba kepahitan hobat hobatan. 😝😝😝

Saya. Dan setumpuk obat

Bekasi
15/5/17 11:22AM

May 07, 2017

Black Coffe and I

Salah satu pertanda ketika stress saya sudah mencapai tingkat dewa.

Me + (a cup of) Black Coffee

Kalian harus melihat seperti apa reaksi sy tiap kali menenggaknya.


FAQ
-Kenapa ditambah (a cup off)?
Karena sy tidak pernah meminum naked black coffe sampai full 1 cup. Paling banter hanya meminta 1 teguk punya ayah sy untuk sekedar iseng mencoba dan mengobati rasa penasaran sy 😅

-Ini adalah kali ke 3 sy meminum naked black coffe. And you know in time ketika gue tersiksa sama rasanya tp tetep maksa ngabisin n menikmatinya (gatau kenapa, tuh kan aneh, sumpah, black coffe itu rasanya, eww, pahit2 gimana gituu, yaa namanya stress yaa gatau lah yaa, ttep gue minum. Ha...ha...ha)

-Kenapa black coffee? Kenapa tetep diminum kalo tersiksa ama rasanya dan lo masi bisa bilang menikmatinya?
Gatau lah yaa namanya juga stress... Ehehe. Mungkin yaa, mungkin, ok gue akui gue suka banget sama aroma kopi, apalagi kopi hitam. Gimana gitu. Nah. Lantas, kenapa gue paksa minum meski gue gak gitu suka banget sama rasanya, mungkin karena, BLACK COFFE is like realisizing me with our life. That sesuatu yg kita nikmati (aroma kopi hitam) belum tentu senikmat rasanya. It got me learn that once in a while, we would experince what we called a down time in our life. Sesuatu yg rasanyaa pahit luar biasa sekali didalam hidup kita. Dan sepahit apapun itu, harusnya kita ttp bisa belajar untuk menikmatinya. Kenapa, karena itu juga part of coffe. Jujur gue cukup suka kok sama kopi susu+creamer+coklat. Tp gue pun gak boleh lupa. Bahwa kopi susu creamer coklat yg selalu gue nikmatin itu, bahan dasarnya yaa juga sama. Kopi Hitam. Jd harus lah yaa sekali sekali belajar basicnya; sesuatu itu terbuat dr apa, n gimana.

Happy weekend!
Plaza Mandiri Gatot Subroto
Minggu, 7 Mei 2017. 03:30PM

May 04, 2017

WhatsAppDown Moment

I believe that most people in my country did not experence what I've just experienced. Yaiyalah gils. Jam 4. Wkwk. Keleus

Jadi, begini certinya. Td sekitar pk 3.30am server whatsapp sempat down. Awalnya gue kira that was the problem with m phone so I did reinstall the app. But still not workin yet. Hellow. What's wrong here. And ketika gue cek di twitter most people all arround the world are also experiencing the same. Fiuh. Terus gue ikutan panik. Di twitter. And none I saw anyone from Indonesia shouting the same (yakin gue kalo most people in Indonesia experincing the same jagad maya bakalan rame beud. As you how Indonesian's netizen's typical be like) there were only a very lil an a few. I'm sure mereka mungkin yg negaranya sedang berada di bukan malam hari like Indonesia. Sengaja kalii nih yaa tim wa buatnya pas jam2 Indonesia tidur. Biar gak ribut 😜

Oke. Back to the issue. Sebenernya I'm not really into wa. Just so so. Tp yaa tetep ada juga some yg butuh wa. Nah. Kenapa pagi ini gue ikutan panik lebay banget ketika sebenernya gak begitu sering pake wa adalah karena, karena, right at the moment I have just sent some sentence yg pengirimannya udah gue pikirin n pertimbanhin berhari hari. It's like. God. Sekaget itukah semesta sampe tepat. Tepat pas gue kirim itu kalimat server wa down. I swear. Padahal sebelumnya, yg jam 3an. Gue bales temen gue yga lainnya juga masi kekirim. Nah ini. Ini. Ketika gue send kata2 yg gatau deh, gabisa sembarangan dan butuh banyak pertimbangan. Langsung Down. Kan horror. Yaa Tuhan. Apakah ini salah satu ciri/tanda/pertanda? Gak deh. Gakmau n gak berani menduga duga kalai gak ada bukti valid yg mendukung argumen/hipotesis gue. Takut salah. Yg jelas. I know everything happen for a reason and Tuhan lah sebaik baik penulis skenario. I trust God akan menuliskan skenario skenario Terbaik-Nya i a very menakjubkan ways that none ever thought

Insha Allah. Bismillah